Pada hakikatnya semua yang ada berasal dari keheningan. Tanpa keheningan yang menopang, kehidupan ini tak akan pernah berkembang sedemikian rupa. Keheningan adalah puncak tujuan dari seluruh gerak - gerik kehidupan. Hanya di dalam jagad keheninganlah semua yang bergerak akan hancur lebur. Bagi manusia yang menderita oleh penjara ingatan, imajinasi, dan trauma, keheninganlah yang akan menyeretnya pada pembebasan. Keheningan adalah senjata ampuh untuk meluruhkan keterbatasan. Keheninganlah yang memicu pembaharuan dan kemerdekaan.
Suwung hamengkubuana; kekosonganlah yang menopang keberadaan. Jika keberadaan setiap manusia di muka Bumi menjadi sumber masalah; saatnya mengambil ruang untuk memberi jeda dan istirahat dalam lembah keheningan. Keheningan adalah pengalaman "Suwung" yang mampu menata ulang kehidupan setiap jiwa. Terlatih menjeda diri agar beristirahat dalam keheningan adalah solusi untuk mencapai keselarasan karya di dalam kehidupan. Tanpa keheningan Dharma dan Karya tak akan menemukan puncak kualitasnya. Sesungguhnya laku "Nyepi" adalah perjalanan untuk mengenali kekuatan yang berada dibalik keheningan. Bagi mereka yang gemar dan sadar melakukan "Nyepi" sesungguhnya mereka yang mengerti hakikat mati untuk menopang harmonisasi kehidupan di Bumi.
~ Tunjung Dhimas Bintoro
(Pendiri Yayasan Suruh Nusantara Cendekia)