Menjaga Jiwa dan Alam: Kegiatan “Wanaprasta Jiwa” di Lereng Gunung Pandan


Madiun, 28-29 Juni 2025 — Sebanyak 100 peserta dari berbagai daerah mengikuti kegiatan Wanaprasta Jiwa yang digelar pada 28–29 Juli 2025 di kawasan lereng Gunung Pandan, Kabupaten Madiun. Kegiatan ini diinisiasi oleh Yayasan Suruh Nusantara Cendekia sebagai bentuk refleksi diri dan penguatan kesadaran ekologis, berpijak pada filosofi Jawa Sedulur Papat Kalima Pancer yang merefleksikan kesatuan manusia dengan unsur-unsur alam: tanah, air, api, udara, dan eter.

Dengan tema besar hubungan manusia dan alam sebagai satu kesatuan ekosistem, Wanaprasta Jiwa menjadi ruang bagi peserta untuk menyelami kembali nilai-nilai kelestarian dan spiritualitas yang berpadu dalam aksi nyata.

“Menjaga alam berarti merawat bagian terdalam dari diri kita sendiri,” ujar Tunjung Dhimas, Pendiri Yayasan Suruh Nusantara Cendekia.

 

Rangkaian Kegiatan: Ekologi, Budaya, dan Spiritualitas

Selama dua hari, peserta mengikuti berbagai kegiatan yang menyatukan aksi lingkungan dan pendekatan spiritual. Dimulai dari penanaman dan penyerahan 200 bibit pohon kepada warga setempat, pelepasan burung sebagai simbol pemulihan ekosistem, hingga tracking ke Gunung Pandan yang dilengkapi dengan sesi sound healing di Pos Satu.

Kegiatan Sambang Wana membawa peserta menapak tilas jejak budaya dan spiritual, memperkuat kesadaran akan pentingnya merawat warisan leluhur yang berpadu dengan alam. Dalam suasana kebersamaan, peserta juga melakukan Operasi Semut—pengambilan sampah plastik di jalur pendakian—dan ditutup dengan camping bersama untuk membangun kedekatan emosional dengan alam.

Komitmen Kolaboratif untuk Alam Berkelanjutan

Yayasan Suruh Nusantara menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kabupaten Madiun, khususnya Dinas Lingkungan Hidup, serta seluruh masyarakat Desa Klangon, Kecamatan Saradan, atas dukungan, kepercayaan, dan kerja sama yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan Wanaprasta Jiwa dengan baik dan bermakna.

Pada hari itu, Bupati Madiun, Hari Wuryanto turut hadir langsung di lokasi kegiatan sebagai bentuk dukungan nyata terhadap gerakan pelestarian lingkungan berbasis budaya dan spiritualitas.

Hadir pula dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Madiun M. Zahrowi, Administratur Perhutani KPH Saradan, jajaran Forkopimcam Saradan, serta para kepala desa se-Kecamatan Saradan yang ikut menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lereng Gunung Pandan sebagai bagian dari ruwat bumi.

Sebagai organisasi sosial dan kemanusiaan yang aktif dalam isu lingkungan, pendidikan, budaya, dan spiritualitas, Yayasan Suruh Nusantara Cendekia terus mengembangkan berbagai program seperti Getih Getah Nusantara, Suruh Kanuragan, serta pelestarian dan relokasi punden sebagai situs edukatif dan budaya masyarakat desa.

“Harapan kami, kerja sama ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih luas dalam menjaga dan merawat ekosistem. Bersama, kita wujudkan Kabupaten Madiun yang bersahaja—Bersih, Sehat, dan Sejahtera,” pungkas Saila, Ketua Yayasan Suruh Nusantara Cendekia.

Previous
Previous

Next
Next