Sakti Mandraguna (Be Powerful)
Pemberdayaan fisik, mental, dan spiritual mencakup berbagai praktek dan pendekatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Beberapa contoh yang efektif dari pemberdayaan ini meliputi meditasi yang menenangkan, puasa yang memberikan kesempatan pada tubuh untuk beristirahat dan meregenerasi, serta wisata spiritual yang membawa individual ke tempat-tempat yang kaya akan makna dan peningkatan kesadaran. Selain itu, kembali ke alam memungkinkan kita untuk terhubung dengan lingkungan yang lebih luas, sedangkan Kundalini Nusantara menawarkan sebuah perjalanan mendalam untuk mengeksplorasi potensi enerji dalam diri kita.

Puasa dalam tradisi Jawa, khususnya dalam konteks tirakat, merupakan praktek spiritual yang banyak dipraktikkan untuk mencapai kedamaian batin dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Terdapat berbagai macam puasa, seperti puasa Senin-Kamis, puasa mutih, dan puasa weton, yang masing-masing memiliki tujuan dan manfaat tersendiri. Melalui puasa, seseorang dapat mengendalikan hawa nafsu, meningkatkan konsentrasi, serta membersihkan jiwa dari hal-hal negatif. Selain itu, puasa juga dipercaya membawa berkah dan kesehatan fisik serta mental, sehingga sangat dianjurkan bagi siapa saja yang ingin memperdalam spiritualitas dan meningkatkan kualitas hidup.
Puasa
Laku meditasi adalah praktek yang membantu menenangkan pikiran dan meraih ketenangan batin. Dengan meluangkan waktu sejenak untuk duduk dalam keheningan, kita dapat mengurangi stres dan meningkatkan kualitas hidup. Meditasi tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan mental, tetapi juga dapat meningkatkan fokus, kreativitas, dan kesejahteraan secara keseluruhan. Dengan melakukan meditasi secara rutin, tubuh dan pikiran dapat terhubung lebih baik, sehingga meningkatkan produktivitas dan kebahagiaan. Cobalah untuk memulai meditasi sebagai bagian dari rutinitas harian Anda, dan rasakan transformasi positif dalam hidup Anda.
Meditasi
Komunitas ini dibentuk untuk mendayagunakan dan memberdayakan individu untuk berjiwa Nusantara yang berkualitas, melalui praktek utama Meditasi Nusantara. Dikhususkan untuk individu yang hendak terlatih meditatif, secara konsisten, berkala, terpadu dan terpandu. Dikoordinatori dan dipromotori oleh Koordinator Daerah masing-masing, sesuai program dan kalender kegiatan dari Yayasan. Di bawah arahan dan binaan Yayasan Suruh Nusantara Cendekia, komunitas ini bersifat khusus, atensional, pragmatis, visioner, dan progresif. Tidak terlibat dalam politik identitas, sosialita, atau hiburan.
Komunitas Jiwa Nusantara

Wisata spiritual adalah momen berharga yang memberikan kesempatan bagi kita untuk kembali ke alam yang indah, menyatu dengan keheningan yang menyentuh jiwa, dan menemukan kedamaian yang sejati dalam diri kita sendiri. Saat kita menjalani perjalanan ini, diharapkan dapat meresapi ketenangan dan keindahan alam, serta merenungkan arti kehidupan dengan lebih mendalam.
Wanaprasta Jiwa
Madiun, 28-29 Juni 2025 — Sebanyak 100 peserta dari berbagai daerah mengikuti kegiatan Wanaprasta Jiwa yang digelar pada 28–29 Juli 2025 di kawasan lereng Gunung Pandan, Kabupaten Madiun. Kegiatan ini diinisiasi oleh Yayasan Suruh Nusantara Cendekia sebagai bentuk refleksi diri dan penguatan kesadaran ekologis, berpijak pada filosofi Jawa Sedulur Papat Kalima Pancer yang merefleksikan kesatuan manusia dengan unsur-unsur alam: tanah, air, api, udara, dan eter.
Dengan tema besar hubungan manusia dan alam sebagai satu kesatuan ekosistem, Wanaprasta Jiwa menjadi ruang bagi peserta untuk menyelami kembali nilai-nilai kelestarian dan spiritualitas yang berpadu dalam aksi nyata. “Menjaga alam berarti merawat bagian terdalam dari diri kita sendiri,” ujar Tunjung Dhimas, Pendiri Yayasan Suruh Nusantara Cendekia.
Rangkaian Kegiatan: Ekologi, Budaya, dan Spiritualitas
Selama dua hari, peserta mengikuti berbagai kegiatan yang menyatukan aksi lingkungan dan pendekatan spiritual. Dimulai dari penanaman dan penyerahan 200 bibit pohon kepada warga setempat, pelepasan burung sebagai simbol pemulihan ekosistem, hingga tracking ke Gunung Pandan yang dilengkapi dengan sesi sound healing di Pos Satu.
Kegiatan Sambang Wana membawa peserta menapak tilas jejak budaya dan spiritual, memperkuat kesadaran akan pentingnya merawat warisan leluhur yang berpadu dengan alam. Dalam suasana kebersamaan, peserta juga melakukan Operasi Semut—pengambilan sampah plastik di jalur pendakian—dan ditutup dengan camping bersama untuk membangun kedekatan emosional dengan alam.
Komitmen Kolaboratif untuk Alam Berkelanjutan
Yayasan Suruh Nusantara menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kabupaten Madiun, khususnya Dinas Lingkungan Hidup, serta seluruh masyarakat Desa Klangon, Kecamatan Saradan, atas dukungan, kepercayaan, dan kerja sama yang memungkinkan terselenggaranya kegiatan Wanaprasta Jiwa dengan baik dan bermakna.
Pada hari itu, Bupati Madiun, Hari Wuryanto turut hadir langsung di lokasi kegiatan sebagai bentuk dukungan nyata terhadap gerakan pelestarian lingkungan berbasis budaya dan spiritualitas.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Madiun M. Zahrowi, Administratur Perhutani KPH Saradan, jajaran Forkopimcam Saradan, serta para kepala desa se-Kecamatan Saradan yang ikut menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lereng Gunung Pandan sebagai bagian dari ruwat bumi.
Sebagai organisasi sosial dan kemanusiaan yang aktif dalam isu lingkungan, pendidikan, budaya, dan spiritualitas, Yayasan Suruh Nusantara Cendekia terus mengembangkan berbagai program seperti Getih Getah Nusantara, Suruh Kanuragan, serta pelestarian dan relokasi punden sebagai situs edukatif dan budaya masyarakat desa.
“Harapan kami, kerja sama ini menjadi awal dari kolaborasi yang lebih luas dalam menjaga dan merawat ekosistem. Bersama, kita wujudkan Kabupaten Madiun yang bersahaja—Bersih, Sehat, dan Sejahtera,” pungkas Saila, Ketua Yayasan Suruh Nusantara Cendekia.